Thursday, October 11, 2012

Seputar Skenario Kiamat

Assalamu'alaikum...
kali ini saya akan memposting sedikit tentang Seputar Skenario Kiamat. Saya ambil ini dari buku RAHASIA PENCIPTAAN karya UMARYADI.. 
oke langsung simak aja ya :   

Syahdan, suatu ketika munculah orang-orang kerdil hilatm yang disebut Dzus Sawaqotainain 'berbetis kecil' dari Yaman. Mereka itu keturunan Abrohah, raja khabasah yang ingin menghancurkan Ka'bah. Akhirnya Abrohah beserta tentaranya binasa dilempari batu dari neraka oleh burung Ababil. Dzus Sawiqotain lalu mengasingkan diri menunggu hingga Islam tinggal nama saja.

   Ketika itu, agama telah tiada. Islam tinggal nama, hampir punah. Orang muslim di bumi ini tinggal beberapa gelintir. Di Makkah al Mukarromah hanya sedikit yang beribadah disana.
   Pada kondisi itu, Dzus Sawiqotain berbondong-bondong menuju Makkah untuk meneruskan cita-cita bapak moyangnya, raja Abrohah, yaitu menghancurkan Ka'bah. Perjalanan tindak mengalami halangan yang berarti hingga mereka sampai di Masjidil Haram. Dengan alat tatah dan palu, mereka mencongkel-congkel batu bangunan Ka'bah hingga roboh sampai rata dengan tanah. Tidak cukup sampai disitu, tanah tempat Ka'bah berpijak juga dibongkar. Terlihatlah batu pondasi-pondasi yang dibangun malaikat sebelum zaman nabi Adam as dan batu-batu yang disusun oleh Nabi Ibrohim as. Batu-batu itu sebeesar gajah, tidak kuat diangkat tiga puluh orang. Sedikit demi sedikit batu itu dipecah dengan tatah dan palu. Begitu sat pecah dan bergeser, maka bumi ini ikut bergerak kemeratak seketika terjadi gempa dahsyat. Dari arah Shofa, tempat awal sa'i, yang ditandai dengan batu besar, batu itu terangkat jebol ke atas. Dari dalam tanah muncul cacing raksasa yang mengatakan,"Inilah saat kiamat tiba!"
   Seketika itu matahari padam. Bumi ini menjadi gelap gulita selama tiga hari tiga malam. Di belahan bumi lain, hanya orang-orang ahli tahajjudlah yang tahu gelap berkapanjangan itu. Mereka setelah selesai Solat dan dzikir yang lama, ternyata tidak melihat tanda-tanda waktu Shubuh. Kembali mereka bertahajud dan dzikir yang lama, kembali tidak terlihat tanda-tanda waktu subuh. Dari situlah mereka tah bahwa kiamat segera datang. mereka segera berkumpul di masjid-masjid mendekatkan diri kepada Allah sambil menangis sesenggukan mohon ampun atas segala kesalahan dan dosa mereka. Tak lama kemudian datanglah angin sejuk menerpa semua kaum muslim. Terpan itu membawa kematian setiap muslim yang ada di bumi ini. Dengan demikian tidak seorang pun kaum muslimin menemui kedas\hsyatan kiamat.
  Allah ta'ala menyuruh Isrofil meni\up tiupan yang pertama seraya firman-Nya,"Tiuplah tiupan yang mengejutkan!" 
   Serta merta Isrofil meniup sangkakala dengan tiupan yang sangat panjang tanpa henti.
   "Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang di kehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu."
Gususan langit berderak-derak. Matahari menyala kembali, tetapi terbit dari arah barat bersamaan dengan bulan. Artinya, rotasi bumi terbalik bukan dari arah barat ke timur, melainkan dari arah timur ke barat. Perubahan ini mengakibatkan gempa yang sangat dahsyat yang belum pernah terjadi sebelumnya di muka bumi ini. Gempa itu mengakibatkan kebakaran besar yang timbul dari belahan bumi sebelah timur berjalan ke arah barat. Semua tumbuhan dan bangunan terbakar. Angin menjadi panas berhembus membakar kulit makhluk hidup. Air laut naik menjadi matilah api itu. Akan tetapi, ketika volume api sangat dan panas terkena air tsunami, bukan api itu melainkan terjadi ledakan sangat dahsyat berderak-derak mengalir melahap tempat yang belum terkena api. Api itu terus berjalan ke arah barat menyapu apapun yang ditemuinya.
   Dari gempa akibat perubahan rotasi bumi itu, gunung-gunung meletus. Batu-batu gunung beterbangan seperti kapas. Lahar menyebur dari Kubah gunung itu. Tanah-tanah retak. keadaan ini dinukil dalam Al-Qur'an,"Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang di hambur-hamburkan"
   Di laut, ombak bergulung-gulung seperti gunung, melahap apapun yang ditemuinya. Ombak itu bergerak sangat cepat seperti lainnya anak-anak, ke darat menjadi tsunami setinggi gunung, kembali ke laut dan seterusnya. Tidak satu kapal pun selamat dari amukan ombak itu.
   Ketika matahari dan bulan terbit dari arah barat, keduanya menangis sambil mendekatkan diri kepada Allah. Dari tangisan kedua-nya, turut menangis pula seluruh penduduk langit dan bumi yang tujuh. Malaikat yang bertugas memberikan pengumuman berteriak,"Tidakkah kalian-kalian lihat, sesungguhnya matahari terbiat dari arah barat?
   Penduduk bumi yang mendengar suara tadi serta merta menangis dan mendekatkan diri kepada Allah SWT sambil menengadah melihat ke langit yang cahaya mataharinya mulai menghilang dan jadilah keduanya seperti nampan yang mulai menyatu kesatu tempat, sebagaimana firman Allah ta'ala,"dan matahari dan bulan di kumpulkan."
   Di hari itu tidak berguna lagi tangisan penduduk bumi dan telah ditutup pintu taubat. Ketika matahari dan bulan sampai di atas kepala bagaikan tengah hari. Jibril datang dengan membawa perintah Allah dan dengan sayapnya mengembalikan matahari dan dan bulan menuju ke arah barat lagi. Di arah terbenamnya, pintu taubat yang panjangnya sejauh tujuh puluh tahun perjalanan terbuka. Matahari dan bulan memasukinya dan pintu itu tertutup lagi. Keesokan harinya, matahari dan bulan kembali terbit dari arah timur. Sejenak manusia bergembira menyangka kiamat urung datang. Tetapi apa lacur, tidak lama kiamat yang sebenarnya segera tiba.
   Di langit, matahari bergerak mendekati bumi dan bulan. Dapat dilihat dengan kasat mata matahari dan bulan akan segera bertabrakan. Karena jarak matahari yang semakin dekat, hawa semaikin panas dan membakar. planet-planet saling bertabrakan. Gugusan galaksi dan bintang-bintang juga saling bertabrakan hancur berkeping-keping. Percikan-percikan akibat tabrakan itu terlempar, sebagian jatuh ke bumi dan menimbulkan ledakan dahsyat bak bom atom atau nuklir. Warna langit berubah menjadi merah membara.
   Manusia yang mengalami kejadian hari akhir itu, tidak seorang pun yang tidak kecut hatinya. Suami meninggalkan isterinya. Isteri meninggalkan suaminya. Bapak atau ibu meninggalkan anaknya. Anak di susuan di lempar karena takutnya dan mencoba lari menyelamatkan diri.
Janin-janin di kandujngan keluar keguguran saking takutnya sang calon ibu terhadap keadaannya. Anak-anak kecil langsung berubah rambutnya saking takutnya terhadap keadannya..
   "Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu sendri kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak berubah."
   Mereka semua sadar bahwa hari ini adalah hari terakhir mereka hidup, hari ini adalah hari kematiannya. Yang berdiam di pantai tunggang langgang menuju gunung akibat ngeri melihat ombak laut dari kejauhan telah bergulung-gulung setinggi gunung siap menyapu. Yang di gunung tergopoh-gopoh menuruni lereng demi melihat pijaran lava mengejar disertai ledakan dahsyat gunung meletus dan batu-batu segede gajah beterbangan ke segala arah. Yang bermukim di daratan berhamburan lari tak tentu arah menghindari lautan api yang terus lari bergerak dari timur ke barat. Tak sejengkal pun dari tanah yang diinjak mereka merekah terbelah saling menjauh.
  

Tunggu kelanjutannya ya !!

makasih udah mampir, dan Wassalamu'alaikum.. 


Artikel terkati :Skenario Kiamat, Ciri-ciri kiamat, terjadinya kiamat

2 comments: