Halo selamat pagi, sore, siang, malam semuanya :)
Kali ini saya dan rekan-rekan (kelompok 6) akan membahas bagaimana cara Konfigurasi Dynamic Routing RIP dengan menggunakan Aplikasi Packet Tracer.
Oke langsung saja, sebelum membahas bagaimana cara melakukan konfigurasi nya ada baiknya memahami dulu apa sih itu Routing? oke cekidot gays hehe
A.
Landasan
Teori
Kali ini saya dan rekan-rekan (kelompok 6) akan membahas bagaimana cara Konfigurasi Dynamic Routing RIP dengan menggunakan Aplikasi Packet Tracer.
Oke langsung saja, sebelum membahas bagaimana cara melakukan konfigurasi nya ada baiknya memahami dulu apa sih itu Routing? oke cekidot gays hehe
Konfigurasi Dynamic Routing RIP pada Packet Tracer
Sebagian besar algoritma routing dapat
diklasifikasikan menjadi satu dari dua kategori berikut :
2. Link-stage
Routing distance vector bertujuan untuk menentukan
arah atau vector dan jarak ke link-link lain dalam suatu internetwork.
Sedangkan link-state bertujuan untuk menciptakan kembalii topologi yang benar
pada suatu internetwork.
Algoritma routing distance vektor secara periodik
menyalin table routeing dari router ke router. Perubahan table routing ini
di-update antar router yang saling berhubungan pada saat terjadi perubahan
topologi. Algoritma distance vector juga disebut dengan algoritma Bellman Ford.
Setiap router menerima table routing dari router
tetangga yang terhubung langsung.
Pada
gambar dibawah ini digambarkan konsep kerja dari distance vector.
Gambar
2 Konsep
Distance Vector
Router B menerima
informasi dari Router A. Router B menambahkan nomor distance vektor, seperti
jumlah hop. Jumlah ini menambahkan distance vector. Router B melewatkan table
routing baru ini ke router-router tetangganya yang lain, yaitu Router C. Proses
ini akan terus berlangsung untuk semua router.
Algoritma ini
mengakumulasi jarak jaringan sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki
database informasi mengenai topologi jaringan. Bagaimanapun, algoritma distance
vector tidak mengijinkan router untuk mengetahui secara pasti topologi
internetwork karena hanya melihat router-router tetangganya.
Update table routing
terjadi ketika terjadi perubahan topologi jaringan. Sama dengan proses
discovery, proses update perubahan topologi step-by-step dari router ke router.
a. Dynamic
Routing
Dynamic Routing
(Router Dinamis) adalah sebuah router yang
memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan
lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan
antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router
sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan
informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang
dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan
cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu
meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik
adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
Dynamic router
mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan
paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan
rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya
menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router
mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan
pelajaran yangdidapatkanolehrouter.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute
untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah
dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol
routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara
dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi
situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain
tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak
berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk
mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan
secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat
mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur
dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device
tujuan.
Macam-Macam
dari Routing Dinamis (Dynamic Router) adalah
- RIP (Routing Information Protocol)
- IGRP (Internal Gateway Routing Protokol)
- OSPF (Open Shortest Path First)
- EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol)
- BGP (Border Gateway Protokol)
Berikut
ini tabel perbedaan yang spesifik untuk kedua jenis routing:
Routing Statik
|
Routing Dinamik
|
Berfungsi pada protocol IP
|
Berfungsi pada inter-routing protocol
|
Router tidak dapat membagi
informasi routing
|
Router membagi informasi routing
secara otomatis
|
Routing table dibuat dan dihapus
secara manual
|
Routing table dibuat dan dihapus
secara otomatis
|
Tidak menggunakan routig protocol
|
Terdapat routing protocol, seperti
RIP atau OSPF
|
Microsoft mendukung multihomed
system seperti router
|
Microsoft mendukung RIP untuk IP
dan IPX/SPX
|
Untuk mengetahui tabel
routing di masing-masing router dapat digunakan perintah show ip route. Seperti
contoh konfigurasi di bawah ini :
Setting
kabel serial interface
Tentukan dahulu yang mana DTE dan DCE atau bisa di
cek dengan perintah (dalam hal ini pada RI)
Router# show controllers serial 0/1/0
.....
V.35 DCE Cable
.....
Setelah itu setting IP address dan berikan clock
rate hanya pada DCE cable yang akan memberikan clocking sinyal.
Router# configure terminal
Router(config)# interface serial 0/1/0
Router(Config-if)# ip address
192.168.2.1 255.255.255.0
Router(Config-if)# clock rate 64000
Router(Config-if)# no shutdown
Setting
Router RIP
Untuk setting pada konfigurasi berbasis
routing RIP, maka yang dimasukkan hanya jaringan yang terhubung langsung, misal
pada RI, yang dimasukkan adalah jaringan 192.168.1.0/24 dan 192.168.2.0/24
Konfigurasi pada RI
Router# configure terminal
Router(Config)# router rip
Router(Config-router)# network
192.168.1.0
Router(Config-router)# network
192.168.2.0
Router(Config-router)# exit
Untuk mengecek konfigurasi yang telah
dibuat, dan menguji apakah semua router sudah dalam keadaan konvergen, maka
dapat dicek sebagai berikut :
Keterangan :
R : menggunakan routing protokol RIP.
Untuk menuju ke jaringan 192.168.4.0/24
dapat melalui gateway 192.168.2.2 dengan jumlah hop 1 (dari 120/1)
Untuk menuju ke jaringan 192.168.6.0/24
dapat melalui gateway 192.168.2.2 dengan jumlah hop 2 (dari 120/2)
B.
Peralatan dan
Bahan
Pada Packet Tracer
4 buah Router
1.
4
buah Switch
2.
4
buah PC
3.
8
kabel Straight
4.
4
Kabel Serial DCE
C.
Topologi
D.
Langkah
Kerja
Langkah
Konfigurasi :
1. Buka
aplikasi Cisco Packet Tracer
2. Pilih
Router, drag 4 buah Router (1841)
3. Pilih
Switch, drag 4 buah Switch (generic)
4. Pilih
end device, lalu pilih jenis komputer generic, drag 1 buah PC pada tiap Switch
5. Pilih
Connection, klik kabel straight lalu pasangkan pada Switch – PC
6. Pilih
Connection, klik kabel Serial lalu pasangkan pada Router – Router
7. Klik
pada Router, matikan router (off) kemudian klik WIC-2T, drag port nya pada
tempat yang tersedia, dan nyalakan kembali router (on). Lakukan pada setiap
router
8. Setelah
semua hardware terhubung, lalu isi pada :
PC 0 à
Ip Address 192.168.1.2/24
Gateway 192.168.1.1
PC
1 à
Ip Address 192.168.3.2/24
Gateway 192.168.3.1
PC
2 à
Ip Address 192.168.4.2/24
Gateway 192.168.4.1
PC
3 à
192.168.2.2/24
Gateway 192.168.2.1
Setelah
itu, pada Router setting IP address dan berikan clock rate hanya pada DCE cable
yang akan memberikan clocking-sinnyal
R0
à
Klik Router 0, pilih CLI
Ketik no
Router > n
Router# Conf t
Router(config)# int se0/0/0
Router(config-if)# ip address
13.13.13.2 netmask 255.255.255.0
Router(config-if)# no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)# int se0/0/1
Router(config-if)# ip address
34.34.34.1 netmask 255.255.255.0
Router(config-if)# clock rate 64000
Router(config-if)# no shut
Router(config-if)#exit
R1
àKlik
Router 1, pilih CLI
Ketik no
Router > n
Router# Conf t
Router(config)# int se0/0/0
Router(config-if)# ip address
13.13.13.1 netmask 255.255.255.0
Router(config-if)# no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)# int se0/0/1
Router(config-if)# ip address
12.12.12.1 netmask 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)# no shut
Router(config-if)#exit
R2
à
Klik Router 2, pilih CLI
Ketik no
Router > n
Router# Conf t
Router(config)# int se0/0/0
Router(config-if)# ip address
24.24.24.1 netmask 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)# no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)# int se0/0/1
Router(config-if)# ip address
12.12.12.2 netmask 255.255.255.0
Router(config-if)# no shut
Router(config-if)#exit
R3
à
Klik Router 3, pilih CLI
Ketik no
Router > n
Router# Conf t
Router(config)# int se0/0/0
Router(config-if)# ip address 24.24.24.2
netmask 255.255.255.0
Router(config-if)# no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)# int se0/0/1
Router(config-if)# ip address
34.34.34.2 netmask 255.255.255.0
Router(config-if)# no shut
Router(config-if)#exit
Setelah
semua terhubung (ditandai dengan kabel yang berwarna hijau menyala), lalu
lakukan routing pada setiap router dengan Dynamic Routing.
R0
à
Router > n
Router# Conf t
Router(config)# router rip
Router(config-router)# network
192.168.3.0
Router(config-router)# network
34.34.34.1
Router(config-router)# network
13.13.13.2
R1
à
Router > n
Router# Conf t
Router(config)# router rip
Router(config-router)# network
192.168.1.0
Router(config-router)# network
12.12.12.1
Router(config-router)# network 13.
13.13.1
R2
à
Router > n
Router# Conf t
Router(config)# router rip
Router(config-router)# network
192.168.3.0
Router(config-router)# network 12.12.12.2
Router(config-router)# network 24.24.24.1
R3
à
Router > n
Router# Conf t
Router(config)# router rip
Router(config-router)# network
192.168.4.0
Router(config-router)# network
24.24.24.2
Router(config-router)# network 34.34.34.2
Langkah Analisa
v Proses ping
Packet
Tracer PC Command
Line 1.0
PC>ping
192.168.1.1
Pinging
192.168.1.1 with 32 bytes of data:
Reply
from 192.168.1.1: bytes=32 time=62ms TTL=255
Reply
from 192.168.1.1: bytes=32 time=63ms TTL=255
Reply
from 192.168.1.1: bytes=32 time=62ms TTL=255
Reply
from 192.168.1.1: bytes=32 time=62ms TTL=255
Ping
statistics for 192.168.1.1:
Packets:
Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate
round trip times in milli-seconds:
Minimum
= 62ms, Maximum = 63ms, Average = 62ms
PC>ping
192.168.2.2
Pinging
192.168.2.2 with 32 bytes of data:
Reply
from 192.168.2.2: bytes=32 time=156ms TTL=126
Reply
from 192.168.2.2: bytes=32 time=156ms TTL=126
Reply
from 192.168.2.2: bytes=32 time=156ms TTL=126
Reply
from 192.168.2.2: bytes=32 time=127ms TTL=126
Ping
statistics for 192.168.2.2:
Packets:
Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate
round trip times in milli-seconds:
Minimum
= 127ms, Maximum = 156ms, Average = 148ms
PC>ping
192.168.3.2
Pinging
192.168.3.2 with 32 bytes of data:
Reply
from 192.168.3.2: bytes=32 time=156ms TTL=126
Reply
from 192.168.3.2: bytes=32 time=95ms TTL=126
Reply
from 192.168.3.2: bytes=32 time=49ms TTL=126
Reply
from 192.168.3.2: bytes=32 time=125ms TTL=126
Ping
statistics for 192.168.3.2:
Packets:
Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate
round trip times in milli-seconds:
Minimum
= 49ms, Maximum = 156ms, Average = 106ms
PC>ping
192.168.4.2
Pinging
192.168.4.2 with 32 bytes of data:
Reply
from 192.168.4.2: bytes=32 time=171ms TTL=125
Reply
from 192.168.4.2: bytes=32 time=187ms TTL=125
Reply
from 192.168.4.2: bytes=32 time=188ms TTL=125
Reply
from 192.168.4.2: bytes=32 time=187ms TTL=125
Ping
statistics for 192.168.4.2:
Packets:
Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate
round trip times in milli-seconds:
Minimum
= 171ms, Maximum = 188ms, Average = 183ms
v Melihat ip route
Router>en
Router#show ip route
Codes: C - connected, S -
static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O -
OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 -
OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF
external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS
level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user
static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is
not set
12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 12.12.12.0 is directly connected,
Serial2/0
13.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 13.13.13.0 is directly connected,
Serial3/0
R 24.0.0.0/8 [120/1] via 12.12.12.2,
00:00:11, Serial2/0
R 34.0.0.0/8 [120/1] via 13.13.13.2,
00:00:04, Serial3/0
C 192.168.1.0/24 is directly connected,
FastEthernet0/0
R 192.168.2.0/24 [120/1] via 12.12.12.2,
00:00:11, Serial2/0
R 192.168.3.0/24 [120/1] via 13.13.13.2,
00:00:04, Serial3/0
R 192.168.4.0/24 [120/2] via 12.12.12.2,
00:00:11, Serial2/0
[120/2] via 13.13.13.2,
00:00:04, Serial3/0
v Melihat ip interface brief
Router#show ip int brief
Interface IP-Address OK? Method Status Protocol
FastEthernet0/0 192.168.1.1 YES manual up up
FastEthernet1/0 unassigned YES unset
administratively down down
Serial2/0 12.12.12.1 YES manual up up
Serial3/0 13.13.13.1 YES manual up up
FastEthernet4/0 unassigned YES unset
administratively down down
FastEthernet5/0 unassigned YES unset
administratively down down
Router#
E.
Kesimpulan
RIP merupakan routing
protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count
hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah
15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui
UDP port 520.
No comments:
Post a Comment